KOTA MALANG - "Saat ini, kami harapkan kepada anda, Bapak Ibu yang sedang tubel atau Ibel untuk segera menyelesaikan studinya tepat waktu. Hal ini sangat penting karena berkaitan dengan karier diri sebagai dosen atau pengajar, peningkatan kualitas SDM dan kebutuhan internasionalisasi lembaga.
Maka dari itu tirulah kesuksesan seorang tokoh akedemisi yang lancar dalam karier studinya dan juga lancar dalam kenaikkan pangkatnya". Inilah yang disampaikan oleh rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) Prof. M. Zainuddin, MA saat memberikan arahan kepada para dosen baik PNS dan Non-PNS yang sedang tugas belajar (tubel) atau izin belajar (Ibel) Agenda yang diisi juga dengan Penyampaian Progres Report Tubel atau Ibel itu berlangsung secara hybrid melalui aplikasi Zoom.
Karena peserta undangan ada yang berada di luar kota bahkan ada yang di luar negeri. Lokasi acara berpusat di Ruang sidang Lt. 3, Gedung Rektorat, DR. (HC). Ir. Soekarno, Kamis (13/10/2022).
Disampaikan di awal pengantar sambutan pimpinan oleh Kepala Biro Administrasi, Akademik, Kemahasiswaan dan Kerja sama(Kabiro AAKK) UIN Maliki Malang, Dr. Barnoto, M.Pd.I, bahwa sesuai data total jumlah dari dosen yang tubel atau ibel saat ini ada 137 orang.
Kemudian lanjut keterangan dari Wakil Rektor (WR I) bidang Akademik, Prof. Umi Sumbulah, M.Ag yang menegaskan bahwa semua dosen yang sedang tubel atau ibel itu baik dari yang secara mandiri, beasiswa dsb, akan mendapatkan perlakuan yang sama dari lembaga/universitas.
Baca juga:
Universitas Brawijaya Raih Akreditasi Unggul
|
Sehingga Prof. Umi begitu sapaannya ini menegaskan bahwa tubel atau ibel itu memang tanggung jawab/amanat pribadi namun impact-nya tidak hanya ke seseorang melainkan juga kepada instansi atau lembaga. Maka sungguh besar pengaruhnya terhadap perkembangan lembaga ke depannya.
Sementara itu, pada inti arahannya Prof. Zain sapaan rektor UIN Maliki Malang benar-benar berharap tubel atau ibel itu bisa diselesaikan tepat waktu. Karena menurutnya dan para pimpinan universitas saat ini, hal itulah yang paling penting.
Menanggapi hal itu, Ketua Senat Universitas, Prof. Muhtadi Ridwan menyampaikan bahwa dalam kondisi seperti ini para anggota senat dan seluruh pimpinan di kampus memiliki komitmen untuk membantu segala problem yang dihadapi para dosen yang sedang tubel atau ibel terutama perihal solusi yang bersifat persoalan teknis.
Abah Muhtadi sapaan akrabnya ini optimis bahwa kedepan nanti di sekitar pertengahan tahun 2023 sudah tercapai kurang lebih 50?ri jumlah dosen dengan tubel/ibel bisa selesai. "Kami begitu optimis akan hal ini, karena apabila bisa terwujud maka akan sangat berkontribusi terhadap pemenuhan standart lembaga kita menuju ke tingkat internasional, " pungkasnya.(ptt)
(Hardianto)