KOTA MALANG - Dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) melalui Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) mengadakan pelatihan keterampilan uji kualitas spermatozoa (semen) beku, Rabu (7/9/2022). Kegiatan yang dilindungi oleh PT. Nestle Indonesia itu diperuntukan bagi petugas inseminator koperasi dan supplier PT. Bersarang.
Bertempat di ruang rapat senat lt.6 Gd.V acara dibuka oleh Dekan, Prof. Suyadi. Dalam sambutannya dia mengatakan Inseminasi Buatan (IB) adalah kunci utama untuk meningkatkan populasi dan mutu genetik pada peternakan.
”Ujung tombak dari keberhasilan metode IB ini juga mengandalkan keahlian dan keterampilan bapak/ibu inseminator yang mengikuti pelatihan hari ini.” ujar Suyadi
Sehingga diperlukan peningkatan wawasan dan pengetahuan dari waktu ke waktu untuk meningkatkan kemampuan. Guna mendorong keberhasilan kebuntingan pada ternak.
Selanjutnya guru besar pakar reproduksi, Prof. Trinil Susilawati memberikan penjabaran teori mengenai faktor penyebab kegagalan reproduksi. Kegagalan ini disebabkan karena pendeteksian waktu birahi pada ternak betina yang salah, pemberian pakan dengan kualitas rendah, pemilihan bibit yang kurang tepat, dan kerusakan semen.
Prof. Trinil Susilawati (Guru Besar Fapet UB) memberikan pelatihan uji kualitas semen beku
“Kerusakan semen bisa terjadi dari proses kriopreservasi sebelum IB. Yaitu penurunan suhu, dehidrasi sel, penyimpanan, penyimpanan, dan kemudian penemuan kembali.” ungkap Trinil
“Kerusakan spermatozoa dapat berupa kerusakan membran plasma, membran akrosom, dan kerusakan biokimia dalam sel. Penyebabnya bisa terjadi saat proses pembekuan, karena cekaman dingin dan kristal es, ” jelasnya
Penilaian kualitas semen beku dapat dilakukan secara mikroskopis melalui uji motilitas, konsentrasi, viabilitas (persentase hidup), dan uji morfologi (abnormalitas spermatozoa). Aktivitas tersebut disuguhkan kepada peserta secara langsung di laboratorium rekaman ternak sehingga mereka dapat menyaksikan dan berlatih teknik uji kualitas semen.
“Kami berharap melalui kegiatan ini para bapak/ibu inseminator ini dapat melakukan uji kualitas semen beku. Sehingga meminimalisir kegagalan metode IB yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan petugas inseminator, ” kata Trinil ( dta/Humas UB )
Baca juga:
Kasad Pimpin Serah Terima Jabatan Wakasad
|